Kamis, 24 Juni 2010

ASAL USUL
DESA BAPUH BANDUNG


Berbicara tentang sejarah desa Bapuh Bandung tidak bisa lepas dari cerita masa lalu.
Berawal dari perjalanan seorang ahli tirakat yang singgah dibeberapa tempat dan memberi nama sesuai dengan tempat yang disinggahi dari arah timur menuju ke barat. Suatu hari dia singgah di suatu desa yang sekarang bernama Tanggulrejo. Desa Tanggul yang penduduknya sudah banyak yang gentang yang berarti kalah atau susahtapi tetap unggul, sehingga desa tersebut diberinama Tanggul. Setelah itu dia terus melanjutkan perjalanan menuju ke barat dan singgah pada suatu tempat yang terletak di pinggir sungai corong. Penduduk tempat tersebut sangat resah karena banyak pencurian dan pembegalan yang berakibat penduduknya sangat takut sehingga mereka berusaha untuk pindah dengan secepatnya sampai terjatuh – jatuh ( dalam bahasa Jawa adalah “Keblundung – blundung”) maka tempat tersebut diberi nama ‘Bandung”, yang termasuk wilayah desa Bapuh Bandung. Ketika pengembara tersebut meneruskan perjalanan menuju barat dan terlihat penduduk suatu tempat tersebut banyank yang sakti, kuat ( kukuh ), penduduk tersebut selalu menang dalam berbagai acara dan perkelahian atau perebutan apapun penduduk tersebut selalu menang dan selalu bisa dan selalu bisa mengatasi ancaman dari luar, akhirnya tempat tersebut diberinama “ Bapuh” yang artinya kuat.
Setiap orang yang terkalahkan akan dibuang ke arah selatan yang dahulu bernama “ Jogoloyo “ yang berarti menjaga orang – orang yang loyo ( kalah ) dalam pertarungan. Jogoloyo sekarang bernama “ Dukuhrejo “ wilayah desa Bapuh Bandung.
Menurut bapak Drs. Tolchah ( Tokoh masyarakat dan agama desa Bapuh Bandung ), beliau menceritakan sebagai berikut :
Suatu hari, seorang Bekel ( Panglima Besar ) melakukan perjalanan dengan maksud ingin meminang atau melamar seorang putri cantik jelita yang berada di desa Leran kecamatan Manyar kabupaten Gresik. Putri tersebut bernama putri Kucing, karena kecantikanyya yang menawan banyak pemuda yang tertarik hatinya, tak ketinggalan seorang Bekel yang sakti mandraguna dan kaya raya.
Dia mencari keberadaan putri Kucing yang tersohor kecantikannya. Di suatu tempat dia memutuskan untuk menetap sambil mencari keberadaan tempat putri Kucing dengan tujuan untuk melamarnya. Karena kekayaan Bekel, lama – lama terdengar oleh perampok, setiap malam rumah Bekel tersebut selalu dirampok. Karena berkat kesaktiannya maka perampok tersebut selalu kalah, maka penduduk sekitar tersebut memberinama tempat itu menjadi “ Bapuh “, yang berarti kuat dan sakti. Suatu hari datanglah pengawal yang telah menemukan tempat putri Kucing dan mengatakan bahwa putri Kucing menerima dan tidak keberatan menjadi istri Bekel, dengan syarat pemuda Bekel untuk membuatkan anyaman dari nasi. Tiap hari si Bekel berpikir keras untuk menemukan caranya membuat anyaman dari nasi tetepi selalu gagal dan akhirnya Bekel meninggal di desa Bapuh yang sekarang makamnya berada disebelah selatan dusun Bapuh.